Minggu, 18 Mei 2014
Seperti biasa, aku membuka jendela kamarku setiap sore. Ada dua alasan mengapa aku selalu membuka jendela kamarku setiap sore, pertama karena pemandangannya pasti indah dan yang kedua itu adalah saran Ronny, calon pacarku yang tertunda. Cahaya jingga menyeruak masuk ke dalam kamarku sehingga tembok kamarku menjadi berwarna jingga. "Hmmm .. darimana aku harus memulainya ya ?" gumamku sambil membuka-buka buku referensi yang harus aku ringkas untuk tugas paperku, ku teruskan membuka halaman demi halaman dan tidak ada satupun ide yang 'nyantol' ke dalam pikiranku, "ah, aku rasa ini gak akan berguna jika aku hanya berdiam diri dan gak nyari inspirasi" aku masih aja bergumam dan menggerutu. Aku tinggalkan aktivitasku dan bergegas keluar rumah. "Nan, mau kemana kamu ? sore-sore gini .. hampir maghrib lho" kata mamaku yang sedang menonton acara gossip di TV, "aku cuma mau cari inspirasi ma, tugas paperku ini bikin aku gila" dan mamaku hanya menggelengkan kepala. Mungkin mamaku tahu bahwa anak perempuan satu-satunya ini butuh penyegaran, seperti pergi ke bukit belakang kampus ataupun ke cafe yang ada di dekat kampus. "Nan, tunggu" aku berhenti dan menghampiri mama, agak aneh juga mamaku ini, tiba-tiba mamaku mengeluarkan uang Rp 200.000,00 "ini .. jaga-jaga kalo kamu ketiduran di tempat semedimu itu" aku menerimanya dengan tersenyum "makasih ya maa, sayang deh sama mama" sebuah kecupan mendarat di kening mama "kalo dikasih uang aja terus baik" aku mengambil sepedaku dan pergi.
Label: Fiksi
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)